Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2013

Membaca Ekstensif

Membaca Ekstensif Membaca ekstensif merupakan teknik membaca secara luas. Objek membaca ekstensif adalah beberapa bacaan atau teks dalam waktu sesingkat mungkin. Membaca ekstensif juga disebut sebagai teknik membaca cepat. Membaca ekstensif bertujuan untuk menemukan atau mengetahui secara cepat masalah utama dari teks bacaan. Membaca ekstensif juga digunakan untuk menemukan persamaan bacaan, ide pokok paragraf, fakta, dan pendapat dalam bacaan. Ide pokok paragraf merupakan dasar pemikiran yang mendasari terbentuknya paragraf tersebut. Ide pokok dapat disebut pikiran pokok. Ide pokok setiap paragraf dapat Anda temukan dalam kalimat utama. Kalimat utama ada yang terletak di awal (deduktif), di akhir (induktif), di awal dan di akhir (campuran), atau seluruh paragraf. Langkah-langkah dalam membaca ekstensif: 1.     Mengumpulkan bahan bacaan sejenis dari berbagai sumber, baik media massa tertulis atau elektronik 2.     Membaca satu demi satu setiap artikel atau berita yang dik

Sastra Lama

Karya sastra lama adalah karya sastra yang lahir dalam masyarakat lama, yaitu suatu masyarakat yang masih memegang adat istiadat yang berlaku di daerahnya. Karya sastra lama biasanya bersifat moral, pendidikan, nasihat, adat istiadat, serta ajaran-ajaran agama. Sastra lama Indonesia memiliki ciri-ciri: 1.       terikat oleh kebiasaan dan adat masyarakat 2.       bersifat istana sentris 3.       bentuknya baku 4.       biasanya nama pengarangnya tidak disertakan (anonim) Bentuk Sastra lama indonesia adalah Pantun , Gurindam , Syair , Hikayat , Dongeng , dan Tambo . Pantun Pantun adalah puisi lama yang terdiri dari empat baris dalam satu bait. Baris pertama dan kedua adalah sampiran, sedangkan baris ketiga dan keempat adalah isi. Pantun memiliki rima a-b-a-b. artinya rima pada baris pertama sama dengan baris ketiga sedangkan rima baris kedua sama dengan bari keempat. Gurindam Gurindam adalah sajak dua seuntai, artinya adalah tiap bait terdiri dari dua baris. Ka